Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada mengadakan ujian terbuka program doktoral Ilmu Filsafat yang dilaksanakan pada hari Jumat (11/08). Kali ini, Ardi Mulia (38) mengangkat disertasi yang berjudul “Penguatan Kesadaran Perpajakan di Indonesia Dalam Perspektif Aksiologi” yang dipromotori oleh Dr. Sri Soeprapto, M.S dan Dr. Rizal Mustansyir serta tim penguji, yaitu Prof. Lasiyo, Prof. Syamsulhadi, Dr. Ahmad Zubaidi, Dr. Sindung Tjahyadi, Dr. Septiana Dwiputri Maharani, Dr. Ngurah Weda Sahadewa.
Bukan tanpa sebab, Ardi melihat fenomena perpajakan di Indonesia hingga saat ini masih mengalami beberapa kendala. Dalam praktiknya, pajak tidak terlepas dari problem nilai yang menjadi dasar penyelenggaraan pajak. Ia dalam disertasinya melihat masih rendahnya tingkat kepatuhan pajak, kejahatan pajak, dan praktik korupsi yang masif diindikasikan sebagai krisis nilai perpajakan. Hal ini mengakibatkan hilangnya orientasi dasar yang menjadi tujuan utama penyelenggaraan pajak di Indonesia, yaitu untuk menyejahterakan rakyat.
Pengaitannya dalam perspektif aksiologi bukan tanpa sebab, karena menurut Ardi nilai memiliki arti penting dalam kehidupan manusia. Nilai-nilai sebagai pedoman yang mengarahkan manusia untuk berpikir dan bertindak positif. Nilai juga yang ada juga memiliki sejumlah klasifikasi dan hierarki yang dipandang berdasarkan nilai keluhurannya.
Menurut Ardi, pemerintah perlu sejumlah strategi untuk meningkatkan kesadaran pajak di Indonesia. Perlu pedoman yang berdasarkan nilai-nilai ideal perpajakan dan Pancasila sebagai nilai dasar Indonesia. Kemudian nilai-nilai ideal pajak yang ditransformasi, internalisasi, dan disosialisasikan secara berkesinambungan melalui pembudayaan dan Pendidikan nilai merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh komponen yang terelibat. Sehingga pajak menjadi kegiatan yang bermartabat pada kepentingan bangsa dan negara. (Dhio/)