9 November 2016 OIAC Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada mengadakan diskusi “Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam Islam”.
Disampaikan oleh Agus Wahyudi, M.A. dalam acara “Indonesia Philosophy and Peace of The World”.
Tema kuliah pengantar ini membicarakan tentang “Kritik Poststruktural terhadap Multikulturalisme” disampaikan oleh Drs. Agus Wahyudi, M.SI., M.A.
Drs. Agus Wahyudi akan mereview bagaimana pandangan teori-teori multikutural dan melihat bagaimana poststruktural mengkritik basis pemikiran serta kebijakan yang terdapat dalam pemikiran multikultural.
Terdapat dua poin utama yang menjadi pembahasan multikulturalisme dalam pandangan teori-teori liberal secara umum, yaitu:
1. Politics universalism
2. Equality of oportunity
Diselenggarakan : Senin, 06 maret 2017
Kajian terhadap pandangan-pandangan mistisisme Jawa yang memiliki pengaruh terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat Jawa.
Diselenggarakan : 30 januari 2017
Film dan Filsafat memiliki kedekatan, hal ini dikarenakan filsafat dan film merupakan sebuah pemikiran yang berkelanjutan, dari proses pemikiran yang mendasar menuju aktualisasi pemikiran beripa film. untuk selanjutnya dapat anda saksikan disini.
Martabat manusia dalam filsafat adalah berada dalam konteks partisipasi manusia dalam menentukan proses penentuan jati diri, eksistensi dalam proses menjalani kehidupan serta menetapkan, menegakkan, menjalani dan menentukan orientasi hidupnya.
Lalu bagaimana hubungan martabat manusia dengan Filsafat ekonomi Amartya Sen? -selamat menyaksikan-
Jakarta (22/5/2017), dalam rangka memperingati Lustrum X dan Dies Natalis ke-50 Fakultas Filsafat UGM, dilaksanakan Seminar Nasional “Merajut Ke-Indonesia-an dalam Perspektif Filsafat Wayang”di Gedung STR Lt.4 Jakarta Selatan. Seminar diikuti oleh mahasiswa, akademisi, praktisi, dan penggemar wayang. Tujuan utama penyelenggaraan Seminar tersebut adalah untuk melakukan kajian substansial dan filosofis dalam pagelaran wayang dengan studi semiotika, dan berusaha membaca makna serta menyerap nilai budaya bangsa (nusantara) yang terkandung dalam pagelaran wayang.
Tampak halaman depan Fakultas Filsafat dipenuhi para dosen, tendik, mahasiswa maupun alumni pada Senin (8/5). Fakultas Filsafat yang tidak lama lagi akan memasuki usia setengah abad tengah mengadakan pembukaan kegiatan Lustrum X & dies natalis ke 50.
Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin M. Hum., Ph.D of Arts, selaku ketua panitia kegiatan Lustrum dan Dies, menegaskan beberapa poin terkait rangkaian acara yang dirancang hingga November mendatang. Kegiatan yang bertemakan “Setengah Abad Fakultas Filsafat Berikprah Untuk UGM Berakar Kuat Dan Indonesia Bermartabat” ini diisi dengan 24 mata acara dengan jumlah dana kurang lebih 400 juta, dimana jumlah tersebut juga tidak lepas dari bantuan alumi. Disebutkan bahwa pada tanggal 16-17 mei akan diadakan philodedication. Beliau juga menyebutkan bahwasanya acara ini sesungguhnya berisi ucapan syukur dan doa. “Mari dengan penuh penghargaan mendedikasikan waktu dan tenaga mensukseskan fakultas kita” ajak beliau dalam kata sambutan yang disampaikan.
Sudah genap 13 hari program Study International Training dilaksanakan. Hingga pada akhirnya Jumat (3/3) dilaksanakan Closing ceremony yang menyuguhkan beberapa rangkaian acara. Acara tersebut diantaranya adalah duskusi pluralisme agama di Indonesia. Diskusi ini memaparkan bagaimana tiap-tiap agama menyikapi keberadaannya dalam pluralism di Indonesia, yang dipresentasikan oleh tiap-tiap perwakilan mahasiswa UGM dari kelima agama yang ada di Indonesia. Kesimpulan dari diskusi ini adalah adanya sikap toleransi yang tinggi dari masing-masing agama terhadap agama yang lain. Diakhir sesi diskusi ini, perwakilan dari Student SIT juga mempresentasikan Religion on America. Mereka menjelaskan bagaimana toleransi dan populasi agama di Amerika.